Jumat, 15 April 2011

INDONESIAN PUBLIC ADMINISTRATION REVIEW (IPAR): Jurnal “Public Administration” Elektronik (online) Pertama & Satu-satunya di Indonesia

Indonesian Public Administration Review (IPAR) elektronik digagas oleh LANation (LAN Generaton) untuk mempublikasikan secara lebih meluas hasil karya para pakar, praktisi dan pemerhati “Indonesian Public Administration”.  IPAR electronic merupakan jurnal online bidang Public Administration pertama dan satu-satunya di Indonesia. Hal ini disimpulkan berdasarkan informasi dari LIPI yang menyatakan belum ada Jurnal Online  dalam bidang Public Administration.
Kami bertekad untuk segera menerbitkan Edisi Perdana  pada bulan April  dan akan segera disusul dengan edisi berikutnya bulan Juli, Oktober dan Januri.
Kontributor IPAR Edisi Perdana adalah Haris Faozan, Suripto, Tri Widodo W. Utomo, Widhi Novianto, Budiarjo, Suwatin, Agustinus Sulistyo, dan  Suryanto.
Edisi perdana memuat artikel sebagai berikut: (1) Developing Local Government Performance by Optimizing Organizational Learning: A Challenge in Current Era  of Decentralization (2) Efficiency And Effectiveness Districts/Municipalities Improving The Welfare Of The Community In Central Java Province  (3) Independent Bodies: Breakthrough in Improving Public Role in Local, Central and State Government in Indonesia (4) Organizational Culture Change in the Decentralization Practice in Indonesia : Case Study of Boyolali Local Government (5) Membangun Sinergitas Dan Kolaborasi Antara Pemerintah, Swasta Dan Masyarakat Dalam Pengembangan Ekonomi Local Dan Pelayanan Publik (6) Reformasi Birokrasi Vs Remunerasi (7) Mencari Keseimbangan Desentralisasi dan Dekonsentrasi : Kasus China dan Refleksi untuk Indonesia  (8)  Urgensi Pembenahan Manajemen PNS Daerah Di Era Otonomi Daerah
IPAR mendapatkan tanggapan positif dari pakar dan praktisi Administrasi Negara di Indonesia.  Hal ini kami dapatkan dari berbagai respon dan pertanyaan yang masuk dalam email kami.
Terima kasih kepada para contributor yang telah mempercayakan IPAR sebagai kendaraan untuk mempublikasi ke seluruh dunia. Kami juga masih menunggu kontribusi KTI dari Bapak & Ibu untuk edisi berikutnya ke sekred_ipar@yahoo.co.id (Redaksi) 

Veteran. Data BPS (dalam angka) sebagian besar hanya dinikmati sebagai informasi mentah, dan hanya sebagian kecil yang menciptakan add value dari data tersebut.  Berdasarkan perhitungan kasar setiap  buku dalam angka mampu menciptkaan add value sebanyak 500 nilai.  Kita dapat membanyangkan jika seluruh dalam angka yang ada di Indonesia tidak kurang dari 300.000 add value.  Add value yang dapat diciptakan antara lain kesimpulan study, rekomendasi kebijakan, dan lain sebagainya. 
Penelitian/kajian menggunakan data BPS memiliki keuntungan antara lain anggaran kecil (relative murah) dan hasilnya relative akuntabel.  Anggaran kecil karena hanya membutuhkan anggaran untuk membeli buku dalam angka  sebesar ± Rp. 100.000/buku. Akuntabel karena hasil dari kajian dihasilkan dari data-data yang diperoleh dengan menggunakan method ilmiah.
Banyak jalan untuk menciptakan add value data BPS dari mulai secara sederhana sampai menggunakan bantuan softwere. Cara sederhana antara lain dengan prosentase, interval, rasio, rumus-rumus sederhana dan lain sebagainya. Penggunaan alat bantu antara lain SPSS, AHP, DEA , SEM, PLS dan lain sebagainya. (suripto)

Ice Breaking : Membina Suasana Belajar

Veteran. 'Learning environment is an essential factor to help learners learn. But, a trainer plays a key role in assisting and realizing the success of his/her learners. In this important topic, the speaker presents tips and triks of creating effective learning environtment.' (Ajriani Munthe Salak)

Menulis Tinjauan Ilmiah dengan Langkah 1-2-3

Veteran. Bagi intelektual LANation, mampu menghasilkan karya ilmiah adalah sebuah keharusan. Pelatihan singkat dengan topik “Menulis Tinjauan Ilmiah dengan Langkah 1-2-3” merupakan inisiasi untuk penyegaran. Pelatihan ini bertujuan untuk merubah rangka pikir para intelektual LANation yang meyakini bahwa “menulis itu sulit”. Esensi pelatihan ini menggarisbawahi “hanya butuh sedikit konsentrasi dan banyak bermain” untuk bisa menghasilkan tulisan tinjauan ilmiah berdasarkan hasil pemikiran. 
Tidak ada menulis tanpa bekal membaca. Tidak ada bacaan berkembang tanpa ditulis kembali. Jangan pernah berharap bisa membuat tulisan dengan baik apabila kita tidak pernah berusaha menulis. Tidak pernah ada tulisan sempurna, apabila tidak pernah dimulai dengan tulisan yang memiliki banyak kelemahan. So, Jangan Takut Menulis!!! (Haris Faozan)

Meningkatkan Percaya Diri Menulis

Veteran. Salah satu kunci penting  kesuksesan adalah percaya diri.  Tidak terkecuali untuk menjadi kesuksesan menjadi penulis harus percaya diri dalam menulis. Namun demikian tidak semua orang mampu membangkitkan rasa percaya dirinya. Secara garis besar kendala percaya diri berasal dari intern dan ekstern.  Secara intern meliputi rasa minder, takut gagal dan memperbesar masalah. Sedangkan kendala ekstern antara lain kesibukan pekerjaan,  keluarga (istri/suami, anak, orang tua, dll).
Banyak orang siap sukses, tapi sedikit orang siap gagal.  Thomas Alfa Edison melakukan kegagal sebanyak 999 kali dan hanya sekali mengalami kesuksesan. Jika TAE menghentikan usahanya dan berhenti maka dunia akan gelap tanpa lampu. MEngapa harus takut gagal ?
Minder  merupakan rasa ketidakpercayaan pada kemampuan diri sendiri. Ada dua kemungkinan untuk orang seperti ini yakni melakukan dan tidak melakukan. Tidak melakukan berarti sukses dalam kegagalan. Jika melakukan terdapat dua kemungkinan yakni terbukti dan tidak terbukti.  Jika terbukti dan berhenti maka akan gagal. Jika terbukti hasilnya tidak baik dan melakukan perbaikan terus menerus maka akan menjadi sukses.
Sedangkan kendala memperbesar dan mencari-cari alas an adalah orang yang telah menyiapkan diri untuk sukses dalam kegagalan. Tidak ada usaha yang dapat dilakukan karena mereka memiliki sejuta alas an untuk tidak menjadi sukses.
Kendala kesibukan pekerjaan, urusan rumah tangga dan lainnya merupakan kendala yang dapat diatasi dengan pembadian waktu dengan manajemen waktu yang baik.
Mengatasi kendala intern hanya dengan melakukannya. Jika takut gagal maka Jangan Takut Gagal. Jika Minder  maka jangan Minder.  Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri. Motivasi dari diri merupakan dorongan yang paling  kuat dibandingkan dari luar.
Tiga kunci sukses untuk menulis dengan berkualitas :
1. Menulis
2. Memperbaiki  tulisan
3.  Menulis lagi dan Menulis lagi
(suripto) 

Caring + Sharing + Enabling = LANation Powerful Capacity

Veteran: Aktifitas KSF didasarkan atas semangat  berbagi dengan filosofi asah, asih dan asuh antara Generasi LAN (LANation).  Kami menyakini bahwa setiap orang memiliki  kelebihan dan kekurangan.  Jika setiap kelebihan orang menutupi kekurangan orang lainnya maka akan menjadi Kesempurnaan.
Setiap LANation merupakan orang-orang pilihan yang pasti memiliki kelebihan. Sebagi contoh kecil anda telah diterima menjadi pegawai LAN dengan mengalahkan banyak calon lainnya. Bahkan saat ini telah menduduki jabatan. Dengan semangat berbagi dalam lingkatan LAN, maka anda telah meningkatkan kemampuan LANation untuk mencapai LAN Cemerlang.
Kami tunggu ilmu dan pengalaman anda di KSF. (suripto) 

Knowledge Shared Forum (KSF) Pembangkit Kecemerlangan LAN

Veteran : Organisasi yang mampu bertahan terhadap derasnya arus perubahan adalah organisasi yang mampu belajar. Di era sarwa global dewasa ini, kemampuan belajar menjadi semakin penting dan bahkan lebih dari itu… harus dikembangkan! Konsepsi belajar tidak lagi mengendap pada pentingnya kemampuan belajar individu atau tim, tetapi sudah menduduki singgasana organisasi dan bahkan antar-organisasi.

Kondisi demikian belum menjadi kerisauan kita semua. Kita telah mencoba melupakan bahwa setiap individu atau anggota keluarga besar LAN (LANation)harus memiliki dan menunjukkan distinctive and powerful capacity. Hal ini harus menjadi catatan fundamental, karena di pundak Lembaga Administrasi Negara terpikul tugas mulia dan sekaligus beban berat untuk“...mempercepat proses perubahan djiwa pegawai negeri kita... jang mempunyai entrepreneurship dan leadership, dan berdjiwa sebagai managers of the state atau public managers...” (Prajudi Atmosudirdjo, 5 Mei 1958)

Mengingat hal tersebut, maka kehadiran Knowledge Shared Forum (KSF) dirasakan sangat penting dan perlu. KSF digagas dan diwujudkan untuk membangun budaya berbagi pengetahuan di antara sesama anggota keluarga besar LAN (LANation). Dari KSF ini diharapkan tumbuh budaya pembelajaran organisasi dan terbangun kapasitas keunggulan organisasi. Ini semua akan mengarah pada muara kecemerlangan kinerja tugas dan fungsi LAN. KSF akan menjadi titik balik kebangkitan LAN seiring dengan komitmen reformasi birokrasi yang kini tengah dicanangkan. (Haris Faozan)